Dari Senjata ke Pena: Prajurit TNI Menyalakan Harapan di Kampung Wako

2 days ago 19

PAPUA - Di balik kokohnya barisan prajurit TNI yang dikenal sebagai garda terdepan penjaga kedaulatan, tersembunyi kisah lain yang tak kalah heroik: kisah tentang harapan, pendidikan, dan cinta tanah air yang diwujudkan dalam buku dan alat tulis. Itulah yang terjadi di Kampung Wako, Distrik Gome, saat Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti (WYC) Koops Habema datang tak hanya membawa perlengkapan militer, melainkan mimpi dan masa depan bagi anak-anak pedalaman Papua, Rabu (07/05/2025).

Dalam ransel mereka kali ini, tak terdengar gemerincing peluru, melainkan suara lembut lembaran buku yang siap membuka jendela dunia. Tumpukan buku bacaan, seragam sekolah, alat tulis, dan semangat belajar menjadi isi dari misi kemanusiaan yang menyentuh hati. Begitu para prajurit tiba, senyum anak-anak pecah di tengah debu tanah kampung. Sorak bahagia menyambut setiap buku yang dibuka, setiap seragam yang dikenakan, dan setiap mimpi yang mulai terucap.

Letnan Dua Infanteri Daniel mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian TNI yang lebih luas, yaitu membangun masa depan bangsa melalui pendidikan.

“Kami datang bukan hanya untuk menjaga, tapi juga untuk memberi harapan. Pendidikan adalah pintu emas menuju masa depan, dan hari ini kami bersama masyarakat Wako membukanya bersama-sama, ” ujar Letda Daniel.

Kehadiran TNI yang humanis ini disambut hangat oleh warga. Seorang ibu, menahan haru, menyampaikan rasa terima kasih mendalam.

“Kami tak menyangka anak-anak kami bisa mendapat perhatian seperti ini. TNI hadir bukan hanya menjaga kami, tapi juga menyentuh masa depan anak-anak kami, ” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Koops Habema, menegaskan bahwa TNI bukan hanya instrumen pertahanan, tetapi juga penggerak perubahan sosial.

“Kami yakin, masa depan Papua dibangun dari anak-anak yang punya semangat dan kesempatan untuk belajar. TNI hadir sebagai bagian dari solusi membawa harapan, bukan ketakutan; membawa pena, bukan hanya senjata, ” tegasnya.

TNI dan Anak-anak Papua: Sebuah Ikatan yang Tumbuh dari Asa

Kisah di Kampung Wako adalah pengingat bahwa pengabdian prajurit tidak hanya terletak pada garis depan medan perang, tapi juga di barisan paling depan perjuangan kemanusiaan. Ketika ransel prajurit berisi buku, ketika langkah kakinya mengantar ilmu, di sanalah Indonesia tumbuh, dari ujung timur dengan semangat tak pernah padam.

Authentication: 

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |