Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah menyatakan kesiapan operasional sekolah di wilayah terdampak banjir di Sumatra terus meningkat. Rencananya, sekolah dapat kembali beroperasi pada awal Januari 2026.
Persiapan dilakukan melalui pembersihan, perbaikan, dan pemulihan fasilitas pendidikan seiring berjalannya penanganan dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan sektor pendidikan menjadi perhatian pemerintah menjelang dimulainya kembali kegiatan belajar-mengajar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di Aceh, sebagian sekolah telah dipersiapkan untuk kembali beroperasi setelah terdampak banjir.
"Di Aceh, sekitar 65 persen sekolah telah disiapkan untuk beroperasi kembali. Ini dilakukan melalui pembersihan, revitalisasi fasilitas dan seterusnya untuk menyongsong tahun ajaran baru nanti pada tanggal 5 Januari 2026," ujar Pratikno dalam konferensi pers, Kamis (25/12).
Sementara itu, kondisi kesiapan sekolah di Sumatra Barat dan Sumatra Utara dinilai lebih tinggi. Pemerintah mencatat mayoritas satuan pendidikan di dua provinsi tersebut telah mendekati kondisi normal dan siap menyambut pembukaan sekolah pada awal Januari.
"Untuk Sumatra Barat dan Sumatra Utara, tingkat kesiapan operasionalitas sekolah sudah mendekati 90 persen. Jadi pemerintah terus berkomitmen melalui berbagai upaya agar proses belajar mengajar formal kembali bisa berjalan di awal Januari 2026," terangnya.
Di tengah proses pemulihan tersebut, pemerintah juga mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap dinamika cuaca. Berdasarkan informasi dari BMKG, potensi hujan masih ada meski dengan intensitas yang relatif ringan, namun tetap perlu diantisipasi mengingat kondisi lingkungan pascabanjir.
"BMKG memberitakan dalam sepekan ke depan ini hujan masih akan turun meskipun dalam intensitas yang tergolong ringan, tapi sekali lagi kita harus tetap waspada, terutama karena beberapa sungai yang mengalami pendangkalan akibat tanah longsor dan lain-lain," ujar Pratikno.
Ia menambahkan pembukaan kembali sekolah tidak hanya berkaitan dengan keberlanjutan pendidikan formal, tetapi juga berperan dalam mendukung pemulihan kesehatan dan kondisi psikososial anak-anak di wilayah terdampak bencana.
"Kemudian kesehatan, dan terutama kesiapan dari sektor pendidikan, karena kita tahu saat ini masih libur, tetapi pada umumnya sekolah akan kembali buka di minggu pertama bulan Januari. Ini tentu saja menjadi perhatian kita bersama, karena aktivitas belajar-mengajar bagi anak sekolah juga akan memberikan nuansa dan bantuan serta dukungan psikososial yang juga sangat penting untuk kita perhatikan," tuturnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat banjir di Sumatra kembali bertambah. Hingga Kamis (25/12), total korban meninggal di tiga provinsi terdampak mencapai 1.135 jiwa, sementara 173 orang masih dinyatakan hilang dan proses pencarian terus berlangsung.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan penambahan korban jiwa tersebut merupakan hasil operasi pencarian dan pertolongan yang terus dilakukan di lapangan.
"Per hari ini ada penambahan jumlah korban jiwa sebanyak enam jiwa, sehingga total yang kemarin 1.129 jiwa, ini menjadi 1.135 jiwa. Ada pengurangan korban hilang daftar pencarian yang masih terus dilakukan," ujar Abdul Muhari dalam kesempatan sama.
(del/sfr)

6 hours ago
5
















































