INTAN JAYA - Jalan setapak menuju Pasar Tradisional Pogapa, Distrik Homeyo, Minggu (7/9/2025), menjadi saksi sebuah kisah penuh kepedulian. Mama-mama Papua berjalan tegap memikul beban berat di pundak dan kepala, membawa noken serta karung berisi hasil bumi. Pemandangan itu mencerminkan ketangguhan hidup masyarakat pegunungan yang setiap hari berjuang demi keluarga. Namun kali ini, langkah mereka terasa lebih ringan. Ada tangan-tangan tulus yang hadir untuk membantu.
Prajurit Satgas Yonif 113/Jaya Sakti (JS) yang bertugas di wilayah itu meluncurkan sebuah inisiatif sederhana namun penuh makna, bernama “Borong Hasil Tani” (Bohati). Tanpa ragu, mereka menghampiri mama-mama yang tengah menuju pasar dan memborong seluruh hasil bumi yang dibawa. Bukan sekadar membeli, aksi ini adalah wujud nyata empati, meringankan beban sekaligus memberi penghargaan atas kerja keras masyarakat setempat.
Setiap Langkah Jadi Ringan
Program *Bohati* dilaksanakan rutin setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Tujuannya jelas: membantu mama-mama Pogapa yang saban hari harus memikul hasil tani sejauh perjalanan panjang menuju pasar. Dengan membeli langsung, Satgas tidak hanya mengurangi beban fisik mereka, tetapi juga mendukung kesejahteraan keluarga.
Raut wajah mama-mama Pogapa yang semula letih berubah menjadi lega. Senyum terukir, ucapan terima kasih pun tak henti-hentinya dilontarkan. “Kami sangat bersyukur dan merasa terbantu dengan adanya kegiatan *Bohati* ini, ” ujar salah satu mama, matanya berkaca-kaca, menahan haru.
Pengabdian yang Tumbuh dari Hati
Kegiatan ini menunjukkan bahwa tugas Satgas Yonif 113/JS di Papua tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga merangkul masyarakat dengan pendekatan kemanusiaan. *Bohati* menjadi cara mereka mempererat ikatan batin, membangun kedekatan, dan menunjukkan bahwa TNI adalah bagian dari denyut nadi kehidupan di pedalaman Papua.
Panglima Komando Operasi Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, memberikan apresiasi mendalam atas inisiatif tersebut. Menurutnya, apa yang dilakukan prajurit di Pogapa adalah contoh konkret operasi TNI yang berlandaskan humanisme.
“TNI hadir bukan sekadar menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian dari solusi. Setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan hati tulus akan membawa dampak besar. Prajurit kita adalah pelayan rakyat, dan kegiatan ini adalah cerminan pengabdian tanpa batas, ” tegas Mayjen Lucky.
Benih Kebaikan di Tanah Papua
Di balik seragam loreng, ada hati yang tulus. Di balik senjata, ada tangan yang siap membantu. Satgas Yonif 113/JS telah menorehkan kisah kemanusiaan di Pogapa, mengajarkan bahwa kebersamaan dan kepedulian adalah kekuatan terbesar untuk membangun masa depan Papua yang lebih baik.
Program Bohati bukan hanya soal hasil tani, melainkan simbol cinta, solidaritas, dan harapan yang ditanamkan di tanah pegunungan. Sebuah bukti bahwa TNI, di mana pun bertugas, selalu hadir untuk rakyat membawa senyum, meringankan beban, dan menyalakan asa.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono