PUNCAK - Suasana damai terasa begitu kental di Kampung Dal, saat prajurit Satgas Yonif 400/Banteng Raiders (BR) duduk berdampingan dengan masyarakat dalam sebuah ibadah bersama yang berlangsung penuh khidmat, Minggu (24/8/2025). Tidak ada sekat antara seragam loreng dan pakaian sederhana warga; semua melebur dalam doa, dalam ikatan kebersamaan, dan dalam harapan akan kedamaian.
Ibadah yang Menyatukan
Sejak pagi, warga Kampung Dal tampak antusias menuju tempat ibadah. Mereka datang bersama keluarga, menyapa prajurit yang sudah lebih dulu bersiap menyambut dengan ramah. Bagi masyarakat, kehadiran prajurit bukan hanya sekadar penjaga keamanan, tetapi juga sahabat dan bagian dari keluarga besar mereka.
Doa-doa dilantunkan, nyanyian rohani bergema di tengah kesunyian alam Papua, membawa nuansa keakraban yang hangat. Para prajurit mengikuti rangkaian ibadah dengan penuh kekhusyukan, menunjukkan bahwa kedekatan spiritual menjadi jembatan penting dalam membangun kepercayaan di tanah yang penuh dinamika ini.
Dansatgas Yonif 400/BR menegaskan bahwa kegiatan ibadah bersama ini memiliki makna yang jauh lebih dalam daripada sekadar rutinitas rohani.
“Ibadah ini bukan hanya tentang menjalankan kewajiban spiritual, tetapi juga tentang merajut hubungan kekeluargaan dengan masyarakat. Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai saudara yang selalu mendukung dan mendoakan kedamaian di Papua, ” ujarnya.
Rasa Aman, Rasa Nyaman
Bagi masyarakat Kampung Dal, kebersamaan dengan prajurit TNI memberikan ketenangan tersendiri. Dengan adanya ibadah bersama, mereka merasakan kehadiran TNI yang tulus, tidak hanya datang dengan tugas menjaga wilayah, melainkan juga membawa kedamaian hati.
“Ketika TNI hadir di kampung kami, apalagi ikut beribadah bersama, rasanya aman dan damai sekali. Kami merasa tidak sendirian, ada yang selalu menjaga dan peduli, ” ungkap seorang tokoh masyarakat dengan penuh syukur.
Lebih dari Sekadar Pengamanan
Satgas Yonif 400/BR terus menunjukkan bahwa misi mereka di Papua bukan hanya berfokus pada aspek militer. Kehadiran mereka juga merambah sisi sosial, budaya, dan spiritual. Dengan ikut terlibat dalam kegiatan masyarakat, prajurit semakin dekat dengan warga, memahami kebutuhan mereka, dan membangun ikatan emosional yang kuat.
Melalui doa bersama, prajurit dan warga seolah menguatkan komitmen untuk saling menjaga. Bagi TNI, hal ini menjadi wujud nyata implementasi semboyan Bersama Rakyat TNI Kuat.
Kesimpulan
Hari itu, Kampung Dal menyaksikan lebih dari sekadar ibadah. Ia menjadi saksi perjumpaan tulus antara prajurit dan rakyat, yang menyatukan hati lewat doa. Dari kebersamaan itu, lahir harapan baru: bahwa kedamaian Papua bisa terus terjaga bila TNI dan rakyat saling menggenggam tangan, berjalan bersama, dan tetap bersatu dalam kasih.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono