Hoaks OPM Soal Fasilitas Umum Jadi Pos Militer Dibantah Warga: Aparat Justru Membuat Kami Hidup Lebih Aman

6 hours ago 2

Puncak, Papua Tengah - Upaya Organisasi Papua Merdeka (OPM) menggiring opini publik kembali terbantahkan. Melalui juru bicaranya, Sebby Sambom, OPM menuding kehadiran aparat keamanan (Apkam) di Distrik Beoga, Beoga Timur, Beoga Barat, Wangbe Timur, dan Wangbe digunakan untuk menjadikan fasilitas umum seperti sekolah, kantor distrik, balai desa, hingga perumahan guru sebagai pos militer. Namun, klaim tersebut langsung dimentahkan oleh tokoh masyarakat Kabupaten Puncak yang menegaskan bahwa justru aparatlah yang membuat warga bisa kembali hidup normal.

Kepala Suku Distrik Beoga, Yulius Murib, menyebut masyarakat merasakan manfaat nyata sejak aparat hadir di wilayah mereka.


“Selama ini banyak aksi kekerasan dan gangguan yang dilakukan OPM. Namun sejak aparat hadir, aktivitas warga lebih aman. Anak-anak bisa kembali bersekolah, mama-mama bisa menjual hasil bumi di pasar, dan pelayanan kesehatan perlahan berfungsi lagi, ” ujarnya, Selasa (16/9/2025).

Ia menegaskan, tuduhan OPM bahwa fasilitas publik dijadikan pos militer adalah kebohongan belaka. Sebaliknya, kehadiran aparat justru menghidupkan kembali sarana yang sebelumnya terbengkalai akibat teror kelompok bersenjata.


“Bandara Beoga misalnya, kini lebih aktif digunakan untuk mengangkut bahan kebutuhan pokok. Kalau tidak ada aparat, bagaimana pesawat bisa mendarat dengan aman?” tegasnya.

Hal senada disampaikan Pendeta Markus Telenggen, tokoh agama Kabupaten Puncak. Ia menilai narasi OPM hanyalah upaya untuk merusak citra pemerintah dan memecah belah masyarakat.


“Kami yang tinggal di sini tahu persis bahwa kehadiran Apkam bukan untuk menguasai fasilitas umum, melainkan melindungi warga dari gangguan OPM. Kalau tidak ada mereka, pelayanan kesehatan dan pendidikan akan terus lumpuh, ” katanya.

Sementara itu, tokoh perempuan Distrik Wangbe, Maria Kogoya, mengaku kini lebih tenang menjalani aktivitas sehari-hari.


“Dulu kami takut pergi ke pasar atau ke kebun karena ada intimidasi. Sekarang ada aparat yang berjaga sehingga kami bisa mencari nafkah dengan lebih aman. Jadi jangan percaya dengan berita bohong yang disebarkan OPM, ” ucapnya.

Bagi masyarakat Kabupaten Puncak, kehadiran aparat bukan sekadar simbol negara, melainkan solusi atas rasa takut yang selama ini mencekam. Kehidupan warga perlahan kembali pulih, anak-anak bisa bersekolah, pelayanan kesehatan berjalan, dan aktivitas ekonomi mulai menggeliat.

Dengan demikian, klaim OPM yang disampaikan Sebby Sambom tidak hanya jauh dari kenyataan, tetapi juga bertolak belakang dengan suara rakyat sendiri. Warga Kabupaten Puncak dengan tegas menyatakan bahwa yang mereka butuhkan adalah kedamaian, keamanan, dan rasa aman bukan kebohongan yang memperkeruh suasana.

(APK/RED1922)

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |