Jakarta, CNN Indonesia --
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) terus melanjutkan Operasi Perbantuan Pascabencana hingga hari ke-18 di sejumlah wilayah terdampak banjir di Sumatra. Salah satunya, pembangunan sumur bor di Aceh Tamiang untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
"Upaya pemenuhan kebutuhan air bersih juga terus dikejar. Di Aceh Tamiang, realisasi pembangunan sumur bor telah mencapai empat dari target 10 unit," kata Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan (Dalkarhut) Sumatera, Ferdian dalam keterangannya, Sabtu (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pemenuhan air bersih telah terealisasi di empat dari 16 nagari.
"Meski menghadapi kendala medan yang berat, Kemenhut tetap berkomitmen menuntaskan target ini guna menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat," sambungnya.
Ferdian menyebut, tim Manggala Agni Kemenhut juga melaksanakan pembersihan pascabanjir di sejumlah titik, seperti di Kantor Resort BKSDA Aceh, Langsa.
Pembersihan juga dilakukan di sejumlah sekolah di Tenggulun, Aceh Tamiang. Di Tenggulun, tim juga sekaligus menyalurkan suplai air bersih bagi masyarakat.
Sementara di Sumatra Barat, timnya juga melanjutkan pembersihan drainase, fasilitas umum, dan rumah warga di Kecamatan Nanggalo, Padang.
Selanjutnya, di Sumatra Utara, tim Kemenhut juga melakukan pembersihan rumah warga di Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara sekaligus mendistribusikan bantuan.
Disampaikan Ferdian, operasi perbantuan ini merupakan wujud kehadiran negara dalam membantu masyarakat terdampak bencana sekaligus bentuk sinergi lintas unit di lingkungan Kemenhut dan para pemangku kepentingan daerah.
"Sejak hari pertama hingga hari ke-18 ini, Manggala Agni kami kerahkan tidak hanya untuk pembersihan pascabanjir, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan dasar masyarakat, mulai dari penyediaan air bersih hingga bantuan logistik," tuturnya.
Ilustrasi. Kemenhut membangun sumur bor di Aceh Tamiang, Aceh untuk memenuhi kebutuhan air bersih pascabanjir. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Lebih lanjut, Ferdian menyebut, ke depannya Kemenhut berkomitmen melakukan langkah korektif pascabencana melalui rekonstruksi kawasan hutan yang berpotensi bencana serta rehabilitasi wilayah terdampak di Aceh, Sumut dan Sumbar.
"Sesuai tugas dan kewenangannya, Kemenhut akan memfokuskan upaya pada penghijauan lahan kritis serta penindakan tegas terhadap perusakan hutan guna memulihkan fungsi ekologis dan menekan risiko bencana serupa di masa mendatang," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di tiga Provinsi, Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat bertambah menjadi 1071 jiwa, Jumat (19/12). Angka ini meningkat dari 1.068 jiwa yang dilaporkan pada Kamis (18/12).
Sementara jumlah pengungsi berkurang,yang semula 537.185 jiwa, menjadi 526.868 jiwa.
Saat ini operasi SAR masih dilakukan di tiga provinsi terdampak dengan rincian Sumatra Utara empat sektor, Sumatra Barat lima sektor, dan Aceh enam kabupaten.
"Hingga hari ini, masih ada 27 Kabupaten/ Kota yang masih berada pada perpanjangan status tanggap darurat," ujarnya.
(dis/asr)

3 hours ago
4
















































