PUNCAK - Kabut pagi masih bergelayut di lereng-lereng gunung Puncak ketika suara riuh tawa dan sapaan hangat terdengar dari Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, Kamis (11/9/2025). Di tengah dinginnya udara pegunungan, prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti Pos Eromaga hadir bukan dengan barikade senjata, melainkan dengan hati yang tulus melalui program Rosita atau Borong Hasil Tani.
Bagi warga Eronggobak, kedatangan prajurit TNI hari itu ibarat cahaya hangat yang menembus kabut. Ubi, sayur, dan hasil kebun sederhana mereka tak sekadar berpindah tangan dalam transaksi jual beli, melainkan menjadi simbol penghargaan atas keringat petani yang bertahan hidup di pedalaman Papua.
Menghargai Jerih Payah Petani
Program Rosita bukan sekadar kegiatan ekonomi, melainkan perwujudan empati. Dengan senyum ramah, para prajurit memborong hasil kebun warga, memberikan rasa lega sekaligus semangat baru bagi para petani.
Danpos Eromaga, Letda Inf Sudirman, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk mengangkat martabat masyarakat setempat.
“Program Rosita ini kami lakukan untuk mengangkat semangat petani. Hasil kebun yang mereka olah dengan susah payah adalah bukti ketahanan hidup di pedalaman. Dengan memborong hasil tani, kami ingin masyarakat merasa dihargai, didukung, dan tidak sendirian, ” ujarnya dengan nada penuh kepedulian.
Lebih dari Sekadar Pasar
Di kampung kecil itu, Rosita menghadirkan suasana berbeda. Anak-anak ikut berlari-lari melihat keramaian, sementara para petani tersenyum lega karena hasil bumi mereka tidak lagi tersimpan sia-sia.
Bagi masyarakat Eronggobak, kegiatan ini bukan hanya pasar dadakan, melainkan jembatan persaudaraan. Di setiap tawa yang mengembang, ada rasa percaya bahwa mereka tidak berjalan sendiri; ada negara yang hadir bersama mereka.
Makna Strategis: Merawat Negeri dengan Kehangatan
Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti ingin menegaskan bahwa menjaga negeri tidak hanya diwujudkan dalam barisan pertahanan, tetapi juga melalui sentuhan kecil yang menumbuhkan kehidupan.
Program Rosita menjadi contoh nyata bahwa TNI hadir bukan sekadar pengaman wilayah, tetapi juga mitra masyarakat. Satu hasil tani yang dibeli, satu senyum yang terukir, menjadi satu harapan baru bagi ketahanan sosial di pedalaman Papua.
Kesimpulan;
Di tanah tinggi Eronggobak, Rosita bukan hanya program, melainkan puisi kebersamaan. Ketika prajurit dan rakyat bergandengan tangan, tidak ada sekat yang tersisa, hanya semangat untuk hidup lebih baik.
Dengan langkah sederhana memborong hasil tani, Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti berhasil menunjukkan bahwa cinta tanah air juga berarti mencintai rakyatnya. Dan di tanah Papua, cinta itu tumbuh dari ubi, sayur, dan senyum yang tulus.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono