Suara Hati Guru Papua: Satgas Yonif 500/Sikatan Dengarkan Jeritan Pendidikan Intan Jaya

3 weeks ago 37

INTAN JAYA - Di tengah keterbatasan sarana pendidikan akibat konflik bersenjata, prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan kembali hadir membawa secercah harapan. Pada Senin (25/8/2025), sepuluh personel yang dipimpin Sertu Priyo melaksanakan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) bersama masyarakat di TK Mamba Kotis, Distrik Sugapa.

Kegiatan sederhana itu menghadirkan dialog menyentuh hati dengan Osea Maiseni, seorang tenaga pengajar asal Kampung Kusage. Dengan wajah teduh namun suara bergetar, ia menceritakan luka mendalam yang dialami dunia pendidikan di kampungnya.

“Sekolah Dasar kami di Kusage telah dibakar oleh kelompok OPM pada 13 Agustus lalu. Anak-anak kami kehilangan tempat belajar. Kami mohon agar Pemerintah Daerah Intan Jaya segera membangun kembali sekolah tersebut. Kami juga berharap aparat keamanan tetap hadir di kampung kami, agar anak-anak bisa kembali belajar dengan aman, ” ungkap Osea dengan lirih.

Pernyataan Osea mencerminkan kegelisahan sekaligus tekad kuat seorang pendidik yang tak ingin menyerah pada situasi. Baginya, pendidikan adalah satu-satunya jalan agar generasi muda Papua dapat melangkah menuju masa depan yang lebih cerah. Ia bahkan dengan tegas menyatakan bahwa kelompok bersenjata telah merampas harapan rakyat.

“Mereka bukan pejuang rakyat Papua, tapi musuh bersama yang menghancurkan harapan anak-anak kami. Kami tidak ingin masa depan Intan Jaya dikubur oleh kekerasan, ” ujarnya penuh emosi.

Mendengar aspirasi tersebut, personel Satgas Yonif 500/Sikatan menyampaikan empati sekaligus komitmen. Sertu Priyo menegaskan bahwa TNI akan terus hadir bersama masyarakat, bukan hanya untuk menjaga keamanan, melainkan juga untuk mendukung keberlangsungan pendidikan.

“Kami hadir bukan hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga untuk mendengarkan suara hati masyarakat. Apa yang disampaikan Bapak Osea adalah dorongan kuat bagi kami untuk tetap berjuang bersama rakyat. Pendidikan adalah masa depan Papua, dan TNI akan selalu mendukung agar generasi muda Intan Jaya bisa belajar dengan damai, ” tegasnya.

Komsos yang berlangsung penuh keakraban itu ditandai dengan jabat tangan hangat, saling berbagi cerita, hingga pemberian bantuan simbolis. Suasana kekeluargaan begitu terasa, memperlihatkan bahwa TNI dan rakyat sejatinya adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan.

Kehadiran Satgas di tengah masyarakat tidak hanya menghadirkan rasa aman, tetapi juga menumbuhkan optimisme baru. Meski pendidikan di Intan Jaya sempat dirundung kegelapan akibat ulah kelompok bersenjata, semangat untuk bangkit kembali kini semakin nyata.

Dengan suara hati para guru yang terus disuarakan, serta komitmen TNI yang tak pernah surut, harapan besar tumbuh bahwa anak-anak Papua akan kembali memiliki ruang belajar yang aman, nyaman, dan penuh kasih sayang. Dari Sugapa hingga pelosok Kusage, tekad itu menjadi api kecil yang siap menyala untuk masa depan generasi emas Intan Jaya.

(PenSatgas Yonif 500/Sikatan)

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |