INTAN JAYA - Di bawah hangatnya matahari pagi Sabtu, 17 Mei 2025, halaman TK Mamba, Kotis Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan berubah menjadi panggung kebersamaan yang menyentuh. Sebanyak sepuluh personel TNI yang dipimpin oleh Serka Dedi terlibat langsung dalam kegiatan “Rosita” sebuah tradisi lokal pengumpulan dan pengepakan hasil bumi seperti daun bawang, sawi, dan pare, untuk kemudian dijual ke Pasar Sugapa.
Namun lebih dari sekadar membantu, kehadiran para prajurit ini mencerminkan persatuan dan solidaritas nyata antara TNI dan rakyat Papua. Senyum hangat, tawa ringan, serta obrolan santai antara mama-mama Papua dan para personel TNI menjadi gambaran betapa kuatnya ikatan batin yang telah terjalin.
“Kami hadir bukan hanya sebagai pengaman wilayah, tetapi sebagai saudara yang turut merasakan denyut kehidupan masyarakat. Dengan ‘Rosita’, kami ingin menunjukkan bahwa TNI adalah bagian dari rakyat, ” ujar Serka Dedi dengan penuh semangat.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program Bupati Intan Jaya, Aner Maisini, S.Kom., S.H., M.H., yang mendorong gerakan belanja pangan lokal setiap hari pasar, Selasa dan Jumat. Inisiatif ini menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan pangan sekaligus menggerakkan ekonomi dari akar rumput masyarakat Papua.
Serka Dedi menegaskan bahwa keterlibatan TNI dalam membantu petani dan mama-mama Papua merupakan wujud empati, kepedulian, dan tekad untuk menyejahterakan rakyat secara nyata.
Di tengah kesibukan mengangkat hasil kebun ke dalam noken, terdengar gelak tawa dan cerita seputar panen. Tidak ada jarak, tidak ada sekat, hanya rasa percaya dan kehangatan yang memperkuat ikatan antara loreng dan masyarakat adat. Bahkan anak-anak yang menyaksikan dari pinggir halaman pun tersenyum ceria, menyerap suasana damai dan aman yang terpancar kuat.
“Kami yakin, kalau rakyat dan TNI saling bahu-membahu, maka kedamaian dan kemajuan Papua bukan sekadar harapan, tapi keniscayaan, ” tutup Serka Dedi, sembari membantu mengangkat hasil panen ke bahu warga.
Kegiatan Rosita menjadi cerminan nyata bahwa membangun Papua tidak hanya soal pembangunan fisik, tetapi soal hati yang saling terhubung, soal kebersamaan yang menumbuhkan harapan. Dan di Intan Jaya, kebersamaan itu tumbuh subur disirami dengan niat tulus, dan dijaga dengan tindakan nyata.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono