Alkitab dan Merah Putih di Tanah Papua: TNI Tanam Iman, Bangun Persatuan

6 days ago 20

INTAN JAYA - Di tengah kabut yang menggantung di pegunungan Papua dan bayang-bayang kekhawatiran yang belum sepenuhnya sirna, hadir secercah harapan dari prajurit TNI yang datang bukan dengan senjata, melainkan membawa Alkitab, bendera Merah Putih, dan pesan persaudaraan. Rabu 18 Juni 2025.

Dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) yang berlangsung hangat di TK Mamba Kotis, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan menunjukkan wajah sejati TNI: bukan hanya sebagai penjaga tapal batas, tapi sebagai pengikat simpul persatuan dan pembawa cahaya damai.

Dipimpin Lettu Arh Supriono (Pabintal Satgas), sebanyak 10 personel Satgas menyerahkan Alkitab suci, bendera Merah Putih, dan dasi pendeta kepada para tokoh masyarakat dan agama dari Distrik Hitadipa, Agisiga, dan Tomosiga. Mereka adalah Sdr. Yakius Weya (Kepala Kampung Tausiga), Pdt. Hans Mirip (GKI Dangoa), dan Sdr. Apinus Yarinap.

“Kami bukan hanya pasukan penjaga, tapi bagian dari keluarga besar rakyat Papua. Bendera ini bukan hanya kain, Alkitab ini bukan hanya buku keduanya adalah janji bahwa kami hadir untuk menjaga iman, harapan, dan kehidupan, ” tutur Lettu Supriono, penuh ketulusan.

Ketika Harapan Ingin Pulang

Dalam suasana yang menyentuh, Kepala Kampung Tausiga menyampaikan keinginan besar masyarakat pengungsi dari Sugapa untuk kembali ke kampung halaman. Namun bayang-bayang ancaman dari kelompok separatis bersenjata yang dikabarkan hendak memalang jalan dan merusak jembatan utama membuat warga ragu untuk kembali.

“Kami rindu pulang, rindu ladang kami, rumah kami, tanah kelahiran kami. Tapi kami tak bisa melangkah kalau jalan kami diblokir. Kami butuh TNI untuk temani kami kembali, ” kata Yakius, lirih, dengan mata berkaca-kaca.

Janji Setia TNI untuk Tanah Papua

Mendengar suara hati rakyat, Dansatgas Yonif 500/Sikatan, Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., menegaskan komitmennya.

“Kami akan selalu menjawab panggilan rakyat. Kami hadir bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk memastikan Papua damai, anak-anak bisa bersekolah, ladang bisa ditanami, dan gereja bisa bernyanyi lagi. TNI akan menjaga tanah ini bersama rakyatnya, ” tegasnya.

Merah Putih dan Alkitab: Dua Simbol, Satu Tujuan

Lebih dari sekadar simbol, Merah Putih yang berkibar dan Alkitab yang dibuka adalah saksi kuatnya persatuan dalam keberagaman. Kegiatan ini menjadi jembatan hati antara negara dan rakyat Papua satu langkah kecil dengan dampak besar bagi pembangunan, perdamaian, dan kebersamaan.

Komsos yang Menyentuh, Dialog yang Menguatkan

Pertemuan tersebut berjalan dengan damai dan penuh keakraban. Tawa anak-anak, jabat tangan tulus para tokoh adat dan agama, serta wajah-wajah yang mulai kembali tersenyum menjadi bukti bahwa Papua bukan tanah konflik tapi tanah kasih, iman, dan harapan.

Satgas Yonif 500/Sikatan menegaskan akan terus menggelar pendekatan-pendekatan humanis, menjembatani suara rakyat dengan kehadiran negara.

“Tugas kami bukan hanya di medan operasi, tapi juga di medan hati. Kami ingin dikenang bukan sebagai pasukan bersenjata, tapi sebagai sahabat rakyat yang hadir saat dibutuhkan, ” tutup Lettu Supriono.

(Pen Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan)

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |