Borong Sayur, Peluk Harapan: TNI di Intan Jaya Hadirkan Bukti Cinta Tanpa Syarat

1 month ago 53

INTAN JAYA - Di balik seragam loreng dan senyum tulus, para prajurit TNI dari Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan menunjukkan bahwa menjaga perbatasan bukan hanya soal keamanan, tetapi juga soal kemanusiaan.

Rabu pagi (24/7), di tengah hamparan hijau dan dinginnya udara Pegunungan Tengah Papua, prajurit TNI hadir menyapa para mama Papua dengan cara yang hangat dan tak terlupakan: memborong seluruh hasil kebun mereka dalam kegiatan bertajuk "Rosita" (Borong Hasil Petani) di tiga titik wilayah Intan Jaya TK Holomama, TK J2 Kout, dan TK Mamba Kotis.

Aneka sayuran seperti daun ubi, bayam, dan hasil tani lokal lainnya dibeli langsung dari tangan petani perempuan asli Papua, bukan untuk kepentingan komersial, tetapi untuk mendukung ekonomi keluarga mereka dan menyebarkan rasa solidaritas dari barisan terdepan pertahanan negara.

“Kami ingin mama-mama tahu, bahwa mereka tidak sendirian. TNI hadir bukan hanya menjaga wilayah, tapi juga menjaga harapan, ” ungkap Serda Dwi Prasetyo, salah satu prajurit yang turut membeli hasil kebun di tengah senyum dan pelukan hangat warga.

Bukan Hanya Belanja, Tapi Merawat Rasa Percaya

Apa yang dilakukan Satgas Yonif 500/Sikatan adalah bagian dari pendekatan Komunikasi Sosial (Komsos) sebuah strategi yang menempatkan prajurit sebagai jembatan antara negara dan rakyat. Aksi ini mungkin tampak sederhana, namun dampaknya mendalam: membangun kepercayaan, merawat kebersamaan, dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal di daerah rawan konflik.

Para prajurit tak hanya memborong hasil tani untuk dapur Satgas, tetapi juga membaginya kembali kepada warga yang membutuhkan. Interaksi yang dibangun bukan dalam suasana formal, tapi dalam tawa dan canda yang menyatukan manusia tanpa sekat atribut.

“Tentara ini su bantu torang. Mereka beli semua sayur, hati senang skali. Tuhan berkati TNI, ” ungkap salah satu mama Papua, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya.

Kehadiran TNI: Menyentuh Langsung Hati Masyarakat

Dalam banyak kasus, pendekatan militer kerap disalahpahami sebagai simbol kekerasan. Namun aksi nyata seperti "Rosita" membuktikan bahwa kekuatan sesungguhnya TNI bukan hanya di senjata, tapi di kemauan untuk hadir sebagai manusia di tengah masyarakat.

“Kami tidak ingin sekadar bertugas menjaga perbatasan. Kami ingin memberi manfaat nyata bagi masyarakat, apalagi di wilayah terpencil seperti Intan Jaya, ” ujar salah satu anggota tim Satgas.

Kegiatan berjalan aman, lancar, dan penuh kehangatan. Warga menyambut dengan senyum, dan anak-anak pun tampak antusias melihat interaksi hangat antara orang tua mereka dan para prajurit.

Menjadi Sahabat, Bukan Sekadar Penjaga

Program Rosita bukan hanya program sosial. Ia adalah simbol hadirnya negara hingga ke akar rumput bahwa tak ada warga yang luput dari perhatian, bahkan yang tinggal di pelosok paling sunyi sekalipun.

Satgas Yonif 500/Sikatan menunjukkan bagaimana kekuatan militer bisa dibalut dalam kasih, keberpihakan, dan empati yang tulus. Karena TNI yang kuat adalah TNI yang dicintai rakyatnya bukan karena kekuasaan, tapi karena kepeduliannya.

“Kami datang bukan hanya menjaga batas negara, tapi juga menebar kehangatan hingga ke kebun-kebun kecil milik mama Papua.” Satgas Yonif 500/Sikatan

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |