Doa Menembus Senyap: Satgas Yonif 733/Masariku dan Warga Mumugu Satukan Harapan untuk Papua Damai

1 month ago 57

NDUGA - Di antara heningnya lembah dan pegunungan Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga, sebuah momen spiritual menyentuh hati berlangsung di Kampung Mumugu, Minggu, 20 Juli 2025. Dalam kesederhanaan yang sakral, personel Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku berbaur dan berdoa bersama masyarakat setempat melampaui sekat antara aparat dan warga, menyatu sebagai sesama anak bangsa.

Dipimpin langsung oleh Letda Inf Sirajul, kegiatan ibadah bersama ini menjadi ruang refleksi dan harapan. Seragam militer dan pakaian adat bersanding dalam suasana khusyuk, menyuarakan satu tujuan: kedamaian bagi Papua.

“Kami hadir tidak hanya sebagai penjaga wilayah, tapi juga sebagai saudara seiman dan sebangsa. Melalui doa bersama, kami bangun hubungan yang tulus dan spiritual dengan masyarakat, ” ujar Letda Sirajul penuh keteduhan.

Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, tapi menjadi penanda kuat bahwa kehadiran TNI di Papua tidak hanya berorientasi pada aspek keamanan. TNI juga menjadi sahabat rohani dan sosial bagi warga, terutama di daerah rawan konflik yang sangat membutuhkan sentuhan kemanusiaan.

Komandan Satgas Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena, menegaskan pentingnya membangun kedekatan lewat keimanan. "Kami ingin hadir bukan hanya dalam patroli, tetapi juga dalam doa dan harapan masyarakat. Ini cara kami menyatu dalam kehidupan mereka, ” katanya.

Respons warga pun luar biasa. Mereka menyambut kehadiran para prajurit dengan hangat, melihat mereka tidak lagi sebagai penjaga yang berjaga dari jauh, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar kampung.

Bapak Yonas, salah satu tokoh masyarakat, menuturkan, “Kami merasa lebih aman dan damai. Ketika TNI duduk dan berdoa bersama kami, itu artinya mereka ada bukan hanya untuk berjaga, tapi juga peduli dan menghargai kami.”

Panglima Koops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi penuh kegiatan tersebut dan menegaskan bahwa nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan adalah fondasi utama dari strategi pendekatan TNI di Papua.

“Setiap prajurit Koops Habema adalah duta kedamaian. Kami tidak hanya mengawal perbatasan, tapi juga membangun jembatan batin dengan masyarakat. Papua akan damai jika kita bangun hati, bukan hanya infrastruktur, ” ungkap Mayjen Lucky.

Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |