PAPUA - Di atas tanah yang sunyi dan sejuk di pegunungan Papua, bukan senjata atau barikade yang memperkuat ikatan antara tentara dan rakyat, melainkan secangkir kopi hangat, senyum tulus, dan obrolan dari hati ke hati.
Inilah yang dilakukan Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti dari Pos Eromaga bersama warga Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, pada Minggu (15 Juni 2025). Tanpa seremoni, tanpa panggung hanya tikar sederhana di depan pos, aroma kopi panas, dan kehangatan yang tak bisa dibuat-buat.
Para prajurit dan warga duduk bersila bersama, bercengkerama ringan tentang kebun, anak-anak, bahkan tentang kerinduan mereka akan kampung halaman. Semua berlangsung tanpa jarak hanya ada kepercayaan dan persaudaraan.
“Kami hadir bukan hanya sebagai pengaman wilayah, tetapi juga sebagai saudara, sebagai pendengar yang tulus, ” ujar Letda Inf Sudirman, Komandan Pos Eromaga. “Melalui kopi ini, kami mendengar isi hati warga dan membangun jembatan persaudaraan.”
Warga pun merasakan itu sepenuhnya. Bagi mereka, Pos Eromaga bukan sekadar tempat militer, tetapi tempat aman dan ramah, tempat di mana cerita mereka dihargai.
“Torang senang datang ke sini. Abang-abang TNI selalu dengar cerita kami. Torang rasa tidak sendiri, ” kata seorang warga sambil tersenyum hangat.
Momen sederhana ini menyampaikan pesan besar: bahwa kedekatan emosional adalah fondasi perdamaian yang sesungguhnya. Di wilayah dengan beragam tantangan seperti Papua, pendekatan semacam ini menjadi pondasi bagi harapan jangka panjang.
Panglima Komando Operasi TNI (Pangkoops) Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai representasi nyata dari strategi humanis TNI.
“Inilah esensi dari operasi teritorial kita—kehadiran TNI sebagai bagian dari solusi dan keluarga masyarakat Papua. Ketika hati sudah terhubung, maka akan lahir kekuatan sejati: persatuan yang berkelanjutan, ” tegasnya.
Di ujung senja, kopi telah habis. Tapi jejak rasa percaya dan kehangatan tetap tertinggal, meresap dalam tanah, dalam cerita, dan dalam ingatan warga.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono