PUNCAK - Di balik kabut tebal dan dinginnya udara pegunungan Papua, ada secercah kehangatan yang tumbuh perlahan. Satgas Yonif 732/Banau Pos Jampul menggelar aksi kemanusiaan yang menyentuh hati berbagi makanan siap santap dan menggelar makan bersama dengan warga Kampung Jampul, Distrik Beoga Barat, Kabupaten Puncak.
Tepat pada hari Selasa (17/06/2025), suasana Pos Satgas berubah menjadi dapur harapan. Bukan suara tembakan, melainkan aroma masakan yang menggoda hidung. Para prajurit, yang biasanya bersiaga dengan senjata, kini menggenggam piring dan sendok, menyajikan nasi hangat, lauk-pauk, dan kehangatan kemanusiaan untuk warga.
Dari Tangan ke Tangan, Dari Hati ke Hati
Dipimpin langsung oleh Danpos Jampul, Letda Inf Jemmy Rondonuwu, para prajurit TNI memasak sendiri hidangan dan menyajikannya satu per satu kepada masyarakat bapak-bapak, mama-mama Papua, hingga anak-anak yang menunggu dengan antusias.
“Ini bukan sekadar tugas militer, ini panggilan hati. Melihat senyum mereka adalah kebahagiaan kami. TNI hadir bukan hanya untuk keamanan, tapi untuk kemanusiaan, ” ujar Letda Jemmy dengan mata berbinar.
Pertemuan yang Menghapus Sekat
Di bawah atap sederhana dan di antara piring-piring yang penuh nasi, prajurit dan warga duduk berdampingan. Tak ada seragam, tak ada gelar yang ada hanyalah manusia dengan manusia, yang saling menghargai dan berbagi.
Kepala Suku Kampung Jampul, Kum Uanmang, tak kuasa menahan rasa harunya.
“Baru kali ini ada tentara yang masuk ke kampung kami, dan bukan membawa ketakutan tapi membawa makanan dan senyuman. Kami merasa dihargai, dipedulikan, dan dilindungi, ” katanya.
Lebih dari Sekadar Makan
Apa yang terjadi di Kampung Jampul bukanlah agenda formalitas. Ini adalah pelita kecil di tengah keterbatasan, yang menunjukkan bahwa keberadaan TNI di tanah Papua bukan hanya simbol keamanan, tapi juga harapan. Masyarakat merasa didekati, bukan diawasi. Disentuh, bukan ditaklukkan.
Catatan Redaksi:
Di tengah konflik dan narasi kekerasan yang kerap menghiasi berita dari Papua, kisah sederhana tentang piring nasi dan tawa anak-anak di Kampung Jampul adalah pengingat bahwa damai itu nyata, bila kita mau duduk bersama. Kadang, untuk membangun jembatan antar manusia, yang kita butuhkan bukan senjata tapi sekedar semangkuk nasi hangat dan hati yang tulus.
(Pen Satgas Satgas Yonif 732/Banau)