PAPUA - Di tengah gema lonceng gereja yang menggema dan iringan puji-pujian yang khidmat, sebuah pemandangan mengharukan tercipta di Kampung Mumugu, Distrik Krepkuri, Kabupaten Nduga. Pada Kamis (29/5/2025), personel Titik Kuat Batas Batu Satgas Yonif 733/Masariku bergabung dalam Ibadah Misa Kenaikan Isa Almasih bersama warga setempat di Gereja Kampung Mumugu. Momen sakral ini, yang dipimpin oleh Serka Vanden, disambut dengan hangat oleh masyarakat, menjadi bukti nyata betapa kuatnya nilai toleransi dan kebersamaan di tanah Papua.
Partisipasi TNI dalam Kehidupan Sosial dan Spiritual
Ibadah bersama ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan sebuah komitmen mendalam Satgas Yonif 733/Masariku untuk membina hubungan yang harmonis dengan seluruh elemen masyarakat. Kehadiran prajurit TNI dalam ibadah ini tidak hanya menunjukkan penghormatan terhadap keyakinan umat Kristiani, tetapi juga menjadi sarana yang efektif untuk memperkuat persaudaraan, saling menghargai, dan meningkatkan semangat toleransi antarwarga dan aparat di wilayah perbatasan.
Seragam Loreng, Hati yang Melayani
Serka Vanden, yang memimpin kegiatan ini, mengungkapkan bahwa kebersamaan dalam ibadah menjadi bukti bahwa TNI tidak hanya hadir untuk menjaga keamanan, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sosial dan spiritual masyarakat. "Kami ada untuk menjaga keamanan, tetapi kami juga ada untuk berbagi dalam setiap suka dan duka masyarakat. Ini adalah bagian dari tugas kami untuk melayani sepenuh hati, " ujarnya dengan penuh ketulusan.
Kehadiran TNI yang Menghangatkan Hati
Rona syukur tampak jelas di wajah warga Kampung Mumugu. Seorang tokoh jemaat mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas kehadiran TNI di tengah momen penting ini. "Kehadiran Bapak-bapak TNI di gereja kami sungguh menghangatkan hati. Kami merasa tidak sendiri, dan ini menguatkan iman serta harapan kami akan kedamaian di tanah ini, " ungkapnya dengan suara bergetar penuh haru.
Simbol Persatuan dalam Keberagaman
Ibadah ini menjadi simbol persatuan yang indah dalam keberagaman, di mana prajurit dan masyarakat bersatu dalam iman dan cinta Tanah Air. Di tengah latar belakang pegunungan Nduga yang menjulang, kebersamaan dalam doa ini mengukir harapan akan masa depan yang lebih damai dan harmonis. Satgas Yonif 733/Masariku berkomitmen untuk terus mendorong kegiatan positif semacam ini dalam upaya mempererat tali persaudaraan dan menciptakan suasana damai di Papua.
TNI Merajut Persatuan dan Kebersamaan
Mayor Jenderal TNI Lucky Avianto, Panglima Komando Operasi (Pangkoops) Habema, menegaskan bahwa keberadaan TNI di Papua bertujuan untuk merajut persatuan dan kebersamaan. "Kehadiran prajurit dalam ibadah keagamaan, seperti yang dilakukan Satgas Yonif 733/Masariku, adalah bukti nyata bahwa TNI hadir untuk merajut kebersamaan, menghormati keberagaman, dan menjadi bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat, " ungkap Mayjen TNI Lucky Avianto.
"Kita adalah satu bangsa, dan keberagaman adalah kekuatan kita. TNI akan selalu menjadi pelopor dalam menjaga dan merawat semangat toleransi serta persatuan di setiap pelosok negeri, " pungkas Pangkoops Habema.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono