INTAN JAYA - Di sudut sunyi pegunungan Intan Jaya, ada kisah sederhana yang menggetarkan hati. Bukan tentang operasi militer atau senjata, tapi tentang sepasang sepatu baru dan seragam bersih hadiah kecil yang menyalakan mimpi besar anak-anak Papua. Rabu 18 Juni 2025.
Melalui kegiatan bertajuk “TNI Sahabat Pendidikan”, 10 prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 500/Sikatan, yang dipimpin oleh Serka Dedi, menyambangi TK Mamba Kotis, Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Mereka tidak datang membawa instruksi, tapi membawa kasih sayang dalam bentuk perlengkapan sekolah: seragam SD dan SMP serta sepatu untuk anak-anak keluarga Mama Idaria Sani.
Kehadiran mereka disambut haru. Senyum malu-malu anak-anak yang memeluk erat seragam barunya menjadi saksi bisu bahwa perhatian kecil dapat berdampak luar biasa. Suasana hangat itu pun menyentuh hati siapa pun yang menyaksikan.
“Kami ingin anak-anak di Intan Jaya tahu bahwa mereka tidak sendiri. Seragam dan sepatu ini mungkin sederhana, tapi kami berharap bisa membangkitkan semangat mereka untuk terus belajar dan bercita-cita, ” ujar Serka Dedi usai kegiatan.
Bagi Mama Idaria, bantuan itu bukan sekadar kain dan sol karet. Itu adalah wujud nyata harapan.
“Terima kasih TNI... Sa senang, anak-anak bisa sekolah dengan baju baru. Tuhan berkati tentara, ” ucapnya dengan suara bergetar.
Kegiatan ini bukan hanya bentuk dukungan terhadap dunia pendidikan, tetapi juga lambang hubungan harmonis dan saling percaya antara TNI dan masyarakat Papua yang terus tumbuh seiring waktu.
Letkol Inf Danang Rahmayanto, S.I.P., M.M., Dansatgas Yonif 500/Sikatan, menyatakan bahwa program seperti ini akan terus dilanjutkan.
“Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan Papua yang damai dan sejahtera. Kami hadir bukan hanya menjaga batas negara, tapi juga ikut menumbuhkan harapan.”
Dari lembah sunyi Kampung Mamba, harapan baru kini mulai tumbuh. Anak-anak yang semula berjalan tanpa alas, kini melangkah lebih pasti, tak hanya menuju sekolah tapi menuju masa depan.
Catatan Redaksi:
Terkadang, kekuatan perubahan tidak datang dari pembangunan besar, tetapi dari sepasang sepatu kecil yang membuat seorang anak merasa dihargai dan dicintai. Inilah bentuk lain dari perjuangan: melindungi, merangkul, dan memanusiakan.
Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono