Menembus Sunyi Pegunungan Papua, Prajurit Yonif 400/Banteng Raiders Hadir Bawa Harapan: Pelayanan Kesehatan dan Komsos di Mbua

1 month ago 98

PAPUA - Di tengah hamparan alam hijau dan perbukitan terjal di wilayah pedalaman Mbua, Kabupaten Nduga, Papua, hadir satu pemandangan yang menjadi pelipur lara bagi masyarakat setempat: prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Satgas Yonif 400/Banteng Raiders tampak berbaur akrab dengan warga, bukan untuk operasi keamanan, melainkan membawa pelayanan kesehatan gratis dan kehangatan kemanusiaan melalui kegiatan komunikasi sosial (komsos).

Kegiatan yang berlangsung pada Jum'at, 8 Agustus 2025 ini bukan sekadar rutinitas militer. Ia adalah bentuk nyata dari upaya TNI membangun kedekatan dan kepercayaan masyarakat Papua terhadap negara. Melalui program pembinaan teritorial terbatas (Bintertas), Satgas Yonif 400/BR mempertegas peran TNI bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga pelayan masyarakat yang siap hadir di tengah keterbatasan.

Dipimpin langsung oleh Danpos Mbua, tim kesehatan TNI dari Pos Satgas turun tangan memberikan pemeriksaan kesehatan umum, mulai dari pengecekan tekanan darah, suhu tubuh, pengobatan ringan, hingga pembagian vitamin dan obat-obatan secara cuma-cuma. Selain itu, warga juga diberikan edukasi tentang pola hidup bersih dan sehat, sebuah aspek penting yang kerap luput di daerah dengan akses terbatas seperti Mbua.

“Kami tidak ingin hanya dikenal sebagai penjaga keamanan. Kehadiran kami juga harus bisa dirasakan dalam bentuk nyata, salah satunya dengan membantu kebutuhan dasar seperti kesehatan, " ujar Danpos Mbua dalam keterangannya.

Di Tengah Keterbatasan, Sentuhan TNI Jadi Harapan

Wilayah Mbua merupakan salah satu daerah di pegunungan Papua yang hingga kini masih menghadapi tantangan serius dalam pemenuhan layanan kesehatan. Akses yang sulit, terbatasnya fasilitas, serta minimnya tenaga medis, menjadikan kunjungan tim kesehatan dari Satgas TNI sebagai momen langka sekaligus sangat berarti bagi masyarakat.

Bukan hanya orang dewasa, anak-anak pun tampak antusias hadir. Wajah-wajah polos itu memancarkan rasa penasaran dan sukacita ketika diperiksa satu per satu oleh personel berseragam loreng, yang kini menjelma menjadi “dokter dadakan”. Suasana berlangsung penuh keakraban, mencairkan sekat antara aparat dan rakyat.

Salah satu warga yang hadir, Bapak Yance, menyampaikan rasa terima kasih atas kepedulian yang dirasakan secara langsung.

“Kami sangat terbantu. Di sini jarang ada pelayanan kesehatan. Terima kasih kepada bapak-bapak TNI yang sudah datang dan peduli. Kami merasa diperhatikan, ” ucapnya haru.

Komsos yang Menyentuh: Lebih dari Sekadar Dialog

Lebih dari itu, kehadiran Satgas Yonif 400/BR juga membawa misi sosial yang lebih luas. Melalui kegiatan komsos, TNI tidak hanya menyapa warga, tetapi juga mendengar aspirasi mereka, memahami kesulitan yang dihadapi, dan mencari solusi bersama. Dialog yang terjalin dalam suasana santai membuka ruang bagi masyarakat untuk merasa didengar dan dihargai.

Bagi TNI, pendekatan seperti ini merupakan bagian dari strategi membangun kemanunggalan TNI dan rakyat, sebuah fondasi penting dalam menjaga stabilitas keamanan dan memperkuat rasa kebangsaan, terutama di wilayah-wilayah dengan dinamika sosial yang kompleks seperti Papua.

TNI, Pilar Negara yang Hadir di Titik Terluar

Kegiatan di Mbua hanyalah satu dari sekian banyak aktivitas kemanusiaan yang dijalankan oleh Satgas Yonif 400/Banteng Raiders di tanah Papua. Di luar tugas tempurnya, para prajurit ini terus menunjukkan wajah lain dari TNI: humanis, solutif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Dalam konteks Papua, kehadiran TNI tidak bisa hanya dipandang sebagai kekuatan keamanan. Ia adalah simbol kehadiran negara di wilayah paling terpencil, penegas bahwa tak ada warga negara yang terlalu jauh untuk dijangkau, dan tak ada kesulitan yang terlalu kecil untuk diabaikan.

“Melalui kegiatan komsos dan pelayanan kesehatan seperti ini, kami ingin menunjukkan bahwa negara tidak pernah absen. Kami hadir untuk mendengar, membantu, dan menjadi bagian dari masyarakat, ” pungkas Danpos Mbua.

Penutup: Ketika Loreng Bukan Ancaman, Tapi Pelindung dan Sahabat

Apa yang dilakukan oleh Satgas Yonif 400/BR di Pos Mbua hari ini adalah potret kecil dari pengabdian besar yang dijalankan oleh TNI di seluruh pelosok negeri. Dalam seragam loreng, para prajurit bukan hanya membawa instruksi militer, tetapi juga nurani dan kasih sayang terhadap sesama.

Di balik kesunyian Mbua, suara tawa anak-anak dan senyum hangat warga menjadi bukti bahwa keberadaan TNI bukanlah hal yang menakutkan, melainkan menenteramkan. Inilah wajah TNI hari ini: modern, adaptif, dan menyatu bersama rakyat dari garis depan pertahanan, hingga ke garis terdepan kemanusiaan.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |