Peluk Kemanusiaan di Kampung Wako: TNI Satgas Yonif 700/WYC Rangkul Warga dan Pengungsi dengan Binter Humanis

2 months ago 71

PUNCAK - Suasana haru dan penuh kehangatan mewarnai Kampung Wako, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, saat prajurit Satgas Yonif 700/Wira Yudha Cakti, melalui Pos Kodim Persiapan (Koper), menggelar Bimbingan Teritorial (Binter) terbatas, Jumat (18/07/2025). Di tengah udara dingin pegunungan Papua, kegiatan ini menjadi wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat, tak hanya sebagai penjaga wilayah, tetapi juga sebagai pelayan kemanusiaan.

Dipimpin oleh Letda Inf Herman K, Komandan Pos Koper, para prajurit menyusuri jalan-jalan kampung dan menyambangi warga satu per satu. Kunjungan dilakukan tidak hanya kepada warga asli Kampung Wako, tetapi juga kepada para pengungsi dari wilayah konflik, yang kini menempati honai-honai darurat di sekitar kampung.

Menjangkau yang Terlupakan, Merangkul yang Terluka

Kunjungan pertama dilakukan ke rumah Bapak Dekinus dan Ibu Gode Magi, dilanjutkan ke honai Bapak Tatak Walker, Kepala Kampung Wako, dan keluarganya. Rangkaian kunjungan ini terus berlanjut ke rumah Bapak Nus dan Ibu Limince, serta Bapak Cimiku dan Ibu Slipa yang tinggal di belakang gereja.

Tak luput dari perhatian, para pengungsi dari Tanah Merah yang kini tinggal di sekitar kampung juga turut disambangi. Ibu Komala Maju dan Bapak Abu Wakara yang menetap di honai bawah TK, serta Mama Kogoya yang tinggal di samping gereja, menjadi saksi bahwa kehadiran TNI adalah harapan yang menyala di tengah keterbatasan.

Lebih dari Sembako: Menyampaikan Harapan dan Persaudaraan

Setiap keluarga yang dikunjungi menerima bantuan sembako sebagai simbol kepedulian. Namun, makna yang dibawa jauh lebih dalam. Seperti diungkapkan oleh Letda Inf Herman K,

“Kami datang bukan hanya membawa sembako, tapi juga membawa semangat persaudaraan dan harapan untuk tetap kuat bersama. Ini adalah bagian dari pengabdian kami kepada masyarakat Papua.”

Beliau juga menegaskan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan secara berkala sebagai bagian dari tugas pembinaan teritorial dan upaya meringankan beban masyarakat di wilayah rawan.

TNI Menjadi Bagian dari Keluarga Besar Papua

Respons hangat datang dari Kepala Suku Kampung Wako, Bapak Koteka, yang menyambut kedatangan Satgas dengan penuh rasa haru.

“Kami merasa sangat diperhatikan. TNI hadir bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga membantu kami yang sedang kesulitan. Semoga hubungan baik ini terus terjaga, ” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.

Pesan Kemanusiaan dari Pangkoops Habema

Panglima Komando Operasi TNI Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, turut memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Beliau menegaskan bahwa pengabdian TNI di Papua bukan semata-mata soal menjaga perbatasan, tetapi juga membangun hubungan emosional dan sosial dengan rakyat.

“Kegiatan Binter terbatas ini adalah bagian penting dari kemanunggalan TNI dan rakyat. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa TNI bukan hanya hadir untuk menjaga, tetapi juga untuk merawat, meringankan beban, dan membangun masa depan bersama. Kebahagiaan rakyat Papua adalah kebanggaan kami, ” tegasnya.

TNI: Hadir, Mengabdi, dan Menjadi Harapan

Kegiatan Binter di Kampung Wako menjadi refleksi dari peran ganda prajurit TNI sebagai penjaga wilayah sekaligus pelayan kemanusiaan. Di tengah medan sulit Papua, setiap langkah dan senyuman mereka adalah simbol kasih dan solidaritas tanpa batas.

Authentication:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |