Saat Pasar Jadi Panggung Kepedulian: Prajurit TNI Borong Hasil Tani Mama Papua di Beoga

1 day ago 19

PAPUA - Di balik dinginnya kabut pegunungan Papua, Distrik Beoga hari ini terasa lebih hangat. Bukan hanya karena sinar matahari yang muncul malu-malu, tapi karena kehadiran prajurit TNI dari Satgas Yonif 732/Banau Pos Kotis Beoga yang membawa energi positif di tengah keramaian pasar tradisional yang hanya digelar dua kali seminggu.

Kamis, 5 Juni 2025, menjadi hari yang tak biasa bagi masyarakat Beoga. Dipimpin oleh Lettu Inf Arief Subekti, sejumlah personel TNI membaur bersama warga, memborong habis hasil pertanian lokal sayur mayur segar, buah-buahan, dan rempah-rempah yang ditata rapi oleh mama-mama Papua di atas terpal dan tikar sederhana.

Langkah ini bukan sekadar bentuk transaksi ekonomi. Ini adalah perwujudan nyata dari humanisme prajurit TNI, yang tak hanya datang membawa senjata, tetapi juga membawa kasih, kepedulian, dan niat tulus untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Personel Satgas Pos Beoga Yonif 732/Banau hadir di pasar bukan semata untuk belanja, tapi untuk membangun keakraban dan membantu roda ekonomi masyarakat bergerak. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam merawat kehidupan, bukan hanya menjaga keamanan, ” ujar Dansatgas Yonif 732/Banau.

Warga menyambut kegiatan ini dengan antusias. Salah satu mama pedagang terlihat terharu saat hasil taninya diborong oleh para prajurit.

“Sa senang skali, biasanya barang susah laku. Tapi hari ini habis semua, tentara datang belanja dan tertawa dengan kami, " ujarnya sembari tersenyum lebar.

Kegiatan ini menjadi potret nyata bahwa TNI adalah bagian dari rakyat. Melalui pendekatan yang hangat dan bersahabat, mereka menjembatani harapan-harapan kecil di tengah medan yang penuh tantangan.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Luky Avianto, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif ini.

“Tugas kami tidak hanya soal pertahanan. Tapi juga soal kemanusiaan. Di Beoga, para prajurit membuktikan bahwa TNI hadir untuk merawat hati rakyat, menjadi jembatan harapan di tengah keterbatasan, ” tegasnya.

Apa yang terjadi di pasar Beoga hari ini mungkin tampak sederhana, namun maknanya dalam: tentara bisa menjadi pelindung sekaligus sahabat, bisa menjaga tapal batas sekaligus merawat ikatan sosial. Di jantung Papua, prajurit tak hanya berdiri gagah mereka juga menyentuh hati.

Verifikasi:

Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono – Dansatgas Media HABEMA

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |