Satgas Yonif 733/Masariku Gerakkan Program Peduli Gizi untuk Wujudkan Generasi Emas di Perbatasan Papua

1 month ago 99

PAPUA - Di tengah terpencilnya wilayah perbatasan dan tantangan akses pangan bergizi, prajurit Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku hadir dengan terobosan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Melalui program “Masariku Peduli Gizi”, mereka berupaya memastikan anak-anak di pelosok Papua tumbuh sehat, cerdas, dan siap menjadi bagian dari generasi emas Indonesia.

Program ini digelar di Sekolah Dasar Rimba Santo Aloysius Mumugu, Distrik Sawa Erma, Kabupaten Asmat, dan dipimpin langsung oleh Komandan Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku, Letkol Inf Julius Jongen Matakena. Inisiatif ini lahir dari keprihatinan atas masih ditemukannya anak-anak di wilayah perbatasan yang mengalami kekurangan gizi akibat terbatasnya akses pangan berkualitas dan edukasi gizi seimbang.

Melalui pendekatan berkelanjutan, “Masariku Peduli Gizi” melibatkan tiga langkah utama: edukasi gizi seimbang untuk membekali anak-anak dan orang tua dengan pengetahuan tentang pola makan sehat; pemeriksaan status gizi untuk memantau kondisi kesehatan; serta pemberian bantuan makanan bergizi yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal.

Kepala Desa Mumugu, Vrimus Firkom, menyampaikan apresiasinya atas program tersebut.

“Kehadiran Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku tidak hanya memberi rasa aman di wilayah perbatasan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam membangun sumber daya manusia melalui perbaikan status gizi masyarakat, ” ungkapnya.

Menurut Letkol Inf Julius Jongen Matakena, keberhasilan membangun generasi emas Indonesia dimulai dari pondasi yang sederhana namun vital: kesehatan dan gizi anak-anak.

“Anak yang sehat akan tumbuh menjadi generasi tangguh. Kami berkomitmen terus mendampingi masyarakat di wilayah perbatasan untuk memastikan mereka mendapatkan hak gizi yang layak, ” tegasnya.

Lebih dari sekadar program bantuan, “Masariku Peduli Gizi” diharapkan menjadi model pemberdayaan yang dapat diterapkan di berbagai wilayah terpencil lain di Indonesia. Dengan keterlibatan aktif masyarakat, program ini bukan hanya mengatasi masalah gizi untuk hari ini, tetapi juga membentuk masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Papua.

Di tengah tantangan alam, keterbatasan infrastruktur, dan jarak yang jauh dari pusat kota, program ini menjadi bukti bahwa kehadiran TNI di perbatasan bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga sebagai motor penggerak pembangunan manusia.

Dengan langkah nyata seperti ini, cita-cita mewujudkan generasi emas Indonesia tak lagi sekadar slogan, tetapi menjadi perjalanan yang dimulai dari desa-desa terpencil hingga ke seluruh penjuru negeri.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |