Nanga Badau, wilayah perbatasan yang menyimpan cerita tersendiri, kembali menjadi saksi bisu keberhasilan pendekatan humanis yang diterapkan prajurit Satgas Pamtas Yonkav 3/AC. Tiga pucuk senjata rakitan, simbol potensi konflik, kini berpindah tangan dari masyarakat kepada pihak berwenang, sebuah langkah maju yang patut diapresiasi. Penyerahan yang berlangsung pada Minggu (17/8/2025) ini, bukanlah hasil operasi represif, melainkan buah dari Komunikasi Sosial (Komsos) yang rutin dijalankan para prajurit di tengah masyarakat.
Saya membayangkan bagaimana para prajurit ini, dengan senyum dan sapa yang tulus, mendekati warga, mendengarkan keluh kesah mereka, dan membangun jembatan kepercayaan yang kokoh. Bukan dengan todongan senjata, melainkan dengan uluran tangan persahabatan.
Keberhasilan ini membuktikan bahwa keamanan sejati tidak bisa dibangun dengan kekerasan, melainkan dengan hati. Ketika warga merasa aman dan percaya, mereka tak ragu menyerahkan senjata yang selama ini mereka simpan. Ini adalah wujud nyata sinergi antara TNI dan rakyat, sebuah kekuatan dahsyat yang mampu menciptakan perubahan positif.
Komandan Satgas Yonkav 3/AC Letkol Kav Alfid Dwi Arisanto, S.Sos., menyampaikan apresiasi mendalam atas kesadaran masyarakat yang semakin meningkat. Beliau menegaskan komitmen untuk terus mengedepankan pendekatan persuasif dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah penugasan.
"Ini adalah langkah positif dalam menciptakan perdamaian yang berkelanjutan. Kegiatan Komsos akan terus kami intensifkan sebagai jembatan untuk membangun kepercayaan antara TNI dan masyarakat, " ujar Dansatgas.
Penyerahan senjata secara sukarela ini bukan hanya sekadar serah terima barang bukti, tetapi juga simbol harapan. Harapan akan wilayah yang lebih aman, lebih damai, dan lebih sejahtera. Ini adalah wujud dukungan nyata masyarakat terhadap program pemerintah untuk mewujudkan wilayah bebas dari senjata ilegal.
Semoga semangat Andhaka Cakti terus membara, menginspirasi kita semua untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
