Sentuhan Kasih di Perbatasan: Prajurit Marinir Merajut Asa di Yahukimo

1 day ago 10

PAPUA - Di tengah belantara Papua yang penuh tantangan, sebuah kisah kemanusiaan kembali terukir, menguatkan ikatan antara prajurit TNI dan masyarakat. Pada Rabu, 28 Mei 2025, Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 1 Marinir yang bertugas menjaga kedaulatan NKRI, tidak hanya fokus pada patroli keamanan, tetapi juga membuktikan peranannya sebagai agen pembangunan dan pelayan masyarakat di Kabupaten Yahukimo.

Dalam salah satu patroli rutinnya, para personel Marinir menjumpai pemandangan yang sangat menyentuh hati. Seorang anak dari Kampung Sukamu terbaring lemah, mengeluh sakit. Orang tuanya, dengan tatapan penuh harap, meminta bantuan kepada para prajurit.

Tanpa ragu, dengan jiwa kemanusiaan yang membara, personel Satgas segera membawa anak tersebut ke Pos Marinir untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan medis. Obat-obatan pun diberikan dengan disertai doa tulus agar sang anak lekas sembuh. Namun, tindakan kemanusiaan ini tidak berhenti di situ; para prajurit juga memakaikan pakaian baru kepada anak kecil itu, seolah membalut tubuh ringkihnya dengan kehangatan dan harapan yang baru.

Letkol Marinir Siswanto, Komandan Satgas, menegaskan betapa pentingnya menjaga kesehatan masyarakat di daerah perbatasan.

“Kesehatan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat di daerah perbatasan. Setiap Pos Satgas Marinir selalu didatangi masyarakat untuk pengobatan, dan Tim Medis kami siap membantu kapan pun diperlukan, ” ungkap Letkol Siswanto, menunjukkan komitmen tak terbatas dari TNI dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di daerah terpencil.

Secara terpisah, Pangkoops Habema Mayjen TNI Lucky Avianto memberikan apresiasi mendalam terhadap aksi kemanusiaan yang dilakukan oleh prajurit Marinir. Dikatakannya, inilah wajah sejati TNI di Papua. Prajurit Marinir tidak hanya bertugas menjaga tapal batas negara, namun juga menjadi penolong dan sahabat bagi masyarakat di perbatasan.

“Kami hadir untuk memastikan setiap warga negara, di mana pun mereka berada, merasakan kehadiran negara dan memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti kesehatan. Kisah ini adalah pengingat bahwa di balik seragam, ada hati yang tulus untuk melayani dan melindungi, ” ujar Mayjen TNI Lucky Avianto, dengan suara penuh haru.

Kisah di Yahukimo ini menjadi bukti nyata bahwa kehadiran TNI di perbatasan lebih dari sekadar menjalankan tugas militer. Ini adalah tentang ikatan emosional yang terjalin dengan masyarakat, tentang kepedulian tulus, dan tentang membangun harapan di hati anak-anak Papua. Di setiap sentuhan kasih prajurit, ada janji untuk masa depan yang lebih baik.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |