Suara Anak Negeri dari Rimba Mumugu: Saat Prajurit Menjadi Guru, Nasionalisme Tumbuh di Tengah Hutan Papua

1 day ago 19

PAPUA - Di balik hening dan lebatnya rimba Papua, tepatnya di sebuah bangunan sekolah sederhana berdinding kayu dan beratapkan seng, gema semangat belajar dan lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang lantang. Hari ini, Kamis (5/6/2025), SD Rimba Mumugu menjadi saksi ketika prajurit TNI dari Satgas Pamtas Mobile RI-PNG Yonif 733/Masariku hadir, bukan dengan misi tempur, melainkan membawa ilmu dan nasionalisme ke jantung Papua.

Dipimpin oleh Letda Inf Sirajul, para personel Satgas menyulap ruang kelas darurat itu menjadi ladang ilmu yang penuh kehangatan. Di antara mereka, Sertu Barakati menjadi pusat perhatian. Dengan seragam loreng dan senyum yang tak pernah lepas, ia mengajarkan matematika dasar dan nilai-nilai kebangsaan kepada anak-anak yang duduk rapi di lantai papan.

Mata anak-anak SD Rimba Mumugu berbinar penuh antusias. Meski sarana sangat terbatas, semangat belajar mereka membara. Tidak ada papan tulis digital atau meja lengkap, namun pelajaran hari itu penuh makna karena bukan hanya angka yang mereka pelajari, tapi juga cinta pada negeri.

Puncak suasana haru terjadi saat seluruh siswa berdiri tegap, menyanyikan lagu Indonesia Raya di tengah heningnya hutan. Suara kecil mereka menggema di antara pepohonan, menjadi simbol bahwa di pelosok paling jauh sekalipun, merah putih tetap berkibar di dalam hati anak-anak negeri.

“Program ‘Masariku Cerdas’ ini kami rancang untuk menjangkau anak-anak di daerah terpencil agar mereka tetap bisa merasakan pendidikan dan memiliki rasa cinta tanah air yang kuat, ” jelas Letkol Inf Julius Jongen Matakena, Dansatgas Yonif 733/Masariku.

Kegiatan ini pun disambut haru oleh para guru.

“Kami merasa sangat terbantu. Kehadiran TNI memberi semangat baru bagi anak-anak. Mereka merasa dilihat, merasa dihargai sebagai bagian dari Indonesia, ” ungkap Bapak Niko, guru SD Rimba Mumugu.

Mayjen TNI Lucky Avianto, Pangkoops Habema, turut memberikan apresiasi atas aksi nyata para prajuritnya.

“Prajurit kami tidak hanya menjaga perbatasan, tapi juga menjadi guru dan pahlawan pendidikan. Di balik loreng mereka ada jiwa yang besar membangun bangsa dari titik terjauh Nusantara, ” tegasnya.

Apa yang dilakukan Satgas Yonif 733/Masariku hari ini di Mumugu bukan sekadar pengajaran, melainkan sebuah misi kemanusiaan. Menyalakan pelita pendidikan dan nasionalisme di tengah hutan belantara adalah bentuk nyata pengabdian TNI mereka tak hanya menjaga batas negara, tapi juga menanam masa depan bangsa dari ruang-ruang kelas terpencil.

Verifikasi:

Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono – Dansatgas Media HABEMA

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |