Takbir di Atas Awan: Ketika Idul Adha Menyatukan Prajurit dan Warga di Tanah Papua

15 hours ago 7

PAPUA - Di balik pegunungan sunyi dan kabut pagi yang menyelimuti tanah Beoga, gema takbir menggema, menembus dingin dan jarak. Di hari suci Idul Adha 1446 Hijriah, perayaan penuh makna lahir bukan dari kemewahan, tetapi dari kehangatan antara prajurit dan rakyat, di bumi Papua yang indah dan menantang. Sabtu 7 Juni 2025.

Hari itu, prajurit Satgas Yonif 732/Banau merayakan Idul Adha jauh dari keluarga dan kampung halaman. Namun justru di tengah keterbatasan, mereka menemukan keluarga baru: masyarakat Beoga, yang menyambut dengan tangan terbuka dan hati yang tulus.

Gema takbir menyatu dengan semilir angin pegunungan. Di medan tugas yang penuh tantangan, Idul Adha tak sekadar menjadi ibadah, tapi jembatan kasih antara TNI dan rakyat.

“Merayakan Idul Adha di medan tugas bukan hal mudah. Tapi ini adalah kebanggaan tersendiri, ” ujar Komandan Satgas Yonif 732/Banau dengan senyum teduh. “Meski jauh dari rumah, kebersamaan dengan masyarakat di sini memberi kami semangat dan rasa haru yang tak tergantikan.”

Bersama warga Beoga, para prajurit menunaikan salat Id, menyembelih hewan kurban, dan duduk bersama menikmati sajian sederhana. Tak ada sekat, hanya tawa, doa, dan harapan yang menyatu dalam satu nafas kemanusiaan.

Kebersamaan ini menjadi oase spiritual dan emosional bagi para prajurit yang menjalankan tugas di wilayah yang penuh dinamika. Lebih dari sekadar rutinitas militer, momen ini mempertegas bahwa TNI bukan hanya penjaga wilayah tetapi penjaga harapan, pelindung kebersamaan.

“Kegiatan seperti ini bukan hanya menyentuh hati prajurit, tapi juga mempererat persaudaraan yang tulus antara kami dan masyarakat, ” tambah sang Komandan. “Inilah makna sejati dari Idul Adha—berbagi, peduli, dan menyatu dalam harmoni.”

Mayjen TNI Lucky Avianto, Panglima Koops Habema, menyampaikan apresiasi mendalam:

“Apa yang dilakukan prajurit di Beoga ini adalah contoh nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Perayaan Idul Adha ini bukan sekadar simbol keagamaan, tapi perwujudan cinta tanah air lewat kebersamaan dan pengabdian.”

Idul Adha di Beoga mengajarkan bahwa pengorbanan bukan hanya tentang meninggalkan kenyamanan, tetapi juga tentang menebar kasih dan kepedulian. Di tengah dingin pegunungan Papua, justru hangatnya kebersamaan menjalar ke hati setiap orang yang hadir.

Dan di hari suci itu, para prajurit tidak hanya menunaikan ibadah mereka menanam benih-benih persaudaraan yang akan tumbuh subur, mengakar kuat di tanah Papua.

Authentication:

Dansatgas Media HABEMA, Lieutenant Colonel Inf Iwan Dwi Prihartono

Read Entire Article
Sekitar Pulau| | | |