PAPUA - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI–PNG Yonif 732/Banau, di bawah Komando Operasi TNI Habema, kembali menegaskan perannya sebagai sahabat rakyat di wilayah perbatasan. Melalui kegiatan ROSITA (Borong Hasil Tani) yang digelar pada Selasa (15/7/2025) di Pasar Milawak, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Satgas menunjukkan komitmennya dalam mendukung ekonomi warga lokal.
Kegiatan yang dipimpin oleh Dansimayon Satgas, Serka Sultoni, bersama 12 personel ini berfokus pada pembelian langsung hasil pertanian dari warga, seperti ubi, sayuran, dan buah-buahan. Tidak hanya memberikan nilai ekonomi, langkah ini juga membangun hubungan emosional yang erat antara prajurit dan masyarakat.
Dukungan Nyata TNI untuk Kesejahteraan Rakyat
Letkol Inf Muhammad Nurul Chabibi, S.H., selaku Dansatgas Yonif 732/Banau, menegaskan bahwa ROSITA bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan bentuk nyata keberpihakan TNI terhadap petani lokal.
“Kami tidak hanya bertugas menjaga kedaulatan, tetapi juga hadir sebagai bagian dari kehidupan masyarakat. Dengan membeli langsung hasil bumi warga, kami ikut membantu meningkatkan pendapatan dan mendorong semangat mereka untuk terus berkarya, ” ungkap Letkol Chabibi.
Antusiasme dan Apresiasi dari Warga
Kegiatan ini disambut hangat oleh para pedagang dan petani setempat. Salah satunya, Mama Yosephina, mengaku sangat terbantu dengan kehadiran prajurit TNI yang datang bukan hanya untuk mengamankan wilayah, tapi juga memberi dampak nyata bagi kehidupan mereka.
“Terima kasih banyak kepada bapak-bapak TNI yang sudah membeli hasil jualan kami. Kami jadi lebih semangat berdagang dan merasa benar-benar diperhatikan, ” ucapnya penuh haru.
Hadir Sebagai Pengayom Sekaligus Penggerak Ekonomi
Program ROSITA menjadi bukti bahwa kehadiran TNI di wilayah perbatasan bukan hanya bersifat militeristik, tetapi juga sosial dan ekonomi. Melalui pendekatan humanis dan langsung menyentuh kebutuhan warga, Satgas Yonif 732/Banau telah menanamkan makna kemanunggalan TNI dengan rakyat.
Ke depan, kegiatan seperti ini akan terus digalakkan sebagai bagian dari strategi pembangunan kesejahteraan berkelanjutan di wilayah rawan dan terpencil Papua.
(PenSatgas Yonif 732/Banau)