PAPUA - Di tengah keindahan alam Papua yang memukau namun penuh tantangan, Tentara Nasional Indonesia (TNI) berdiri sebagai garda terdepan dalam mendukung percepatan pembangunan dan kesejahteraan wilayah tersebut. Mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020, TNI bukan hanya berfungsi sebagai penjaga keamanan, melainkan juga sebagai fasilitator pembangunan dan penghubung komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Sabtu 31 Mei 2025.
Inpres 9/2020 memberi landasan hukum bagi TNI untuk menjalankan tiga tugas utama di Papua, yaitu:
1. Menjaga Keamanan
2. Mendukung Pemerintah Daerah dalam Penyediaan Layanan Dasar
3. Membangun Komunikasi Sosial yang Inklusif
Tugas-tugas ini dilaksanakan dengan menempatkan satuan tugas (satgas) di berbagai wilayah Papua, yang secara proaktif berkontribusi dalam menciptakan stabilitas dan mendukung terciptanya lingkungan yang kondusif bagi pembangunan. TNI berkomitmen untuk menciptakan situasi yang aman dan damai agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmati manfaat dari pembangunan yang sedang berjalan.
Namun, tantangan keamanan masih menjadi hambatan utama. Kelompok Separatis Bersenjata (KSB), yang sebelumnya dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM), terus menjadi ancaman nyata yang mengguncang stabilitas kawasan ini. Sebagai contoh, insiden tragis pada Senin, 5 Agustus 2024, di mana Glen Malcolm Conning, seorang warga Selandia Baru yang merupakan pilot helikopter PT Intan Angkasa Air Service, dibunuh oleh kelompok tersebut. Tindakan kekerasan ini tidak hanya mengganggu keamanan, tetapi juga mengancam para warga asing yang turut berkontribusi dalam pembangunan Papua.
Namun, TNI tidak hanya berfokus pada penindakan. Pada Selasa, 6 Agustus 2024, TNI mengambil langkah kemanusiaan dengan mengevakuasi jenazah Pilot Glen, tenaga kesehatan, guru, dan balita tanpa permintaan dari pihak keluarga maupun Pemerintah Selandia Baru, sebuah tindakan murni demi kemanusiaan. Langkah ini menunjukkan bahwa TNI juga berperan aktif dalam menjaga rasa aman, baik bagi warga negara Indonesia maupun warga asing yang berada di wilayah Papua.
Selain itu, keberhasilan TNI dalam pembebasan sandera yang melibatkan Pilot Susi Air, Kapten Phillip Mark Mehrtens, pada 21 September 2024, menjadi sebuah pencapaian luar biasa yang patut diapresiasi. Ini membuktikan bahwa TNI memiliki kemampuan dan komitmen tinggi dalam menjaga keamanan dan melindungi warga negara, baik yang berasal dari Indonesia maupun luar negeri.
Panglima Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menyatakan, “Keamanan adalah fondasi utama bagi terwujudnya kesejahteraan masyarakat Papua. TNI dan Polri memahami betul hal ini dan terus berupaya menjaga stabilitas keamanan di seluruh wilayah Papua. Kami tidak hanya fokus pada penindakan terhadap kelompok separatis, namun juga aktif mendekatkan diri dengan masyarakat melalui kegiatan sosial dan kemanusiaan. Dengan membangun hubungan yang baik, kami berharap tercipta sinergi yang kuat dalam menjaga keamanan dan mendukung percepatan pembangunan di Papua.”
TNI, sebagai garda terdepan, tidak hanya hadir untuk menjaga stabilitas keamanan, tetapi juga untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat Papua, menjadikan wilayah ini sebagai bagian integral dari kemajuan bangsa Indonesia.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono